Senin, 14 Juni 2010

karya karya amatiranku..


<<<------ ruang tamu ala lesehan tapi msih terrkesan modern... hehehehehe















<<<----- menjitak


















<<<------ sweet home...












<<<---- gaya campuran kali ya' hehehehe












kapan kapan tak tambah lagi karya amatiranya..... trimakasih....

Jumat, 12 Juni 2009

SURAT YANG TERTINGGAL

Untuk adik penaku di surga

Aris apa kamu bahagia sekarang? Setelah keinginanmu beberapa bulan yang lalu tercapai? “kematian” itulah yang kamu katakan padaku. Kamu merasa capek hidup dan hidupmu sangat membosankan semenjak ibumu meninggal karena sakit. Kamu bilang hanya dia yang menyayangimu di dunia ini.., ayahmu telah capek mengurusimu, kebandelanmu, sampe menganggapmu tidak ada. aku menyimak bait2 yang kau tuliskan dan kamu layangkan untuk ku. Beberapa hari aku mencari kata2 yang bijak dan tepat untuk membalas pesanmu dan NIHIL yang kudapatkan, karena aku sendiri merasa tidak mengerti arti kehidupan, untuk apa kita hidup? Aku buta akan hal itu. Kuputuskan pergi kesebuah toko buku untuk mencari cari apa pun yang bisa meningkatkan semangat hidupmu lagi. Aku melayangkan 1 pesan untukmu “ hidupmu akan bersemangat jika kamu memiliki suatu impian “.. yach Cuma itu yang bisa kutuliskan untukmu.
Kamu bilang, kamu tidak mempunyai impian. Minuman keras menjadi sahabat setiamu saat kamu dilanda badai kehidupan. Kamu selalu melayangkan pesan untuk ijin meneguk minuman laknat itu, barkali2 larangan ku layangkan tapi keelokan minuman keras itu tetap menggodamu, kamu tetap bandel. Kamu pernah cerita tentang kenakalanmu, penampilanmu yang kaya preman pasar, yang pasti penilaianku terhadapmu tetap anak yang baik dan manis.. dan yang aku salut terhadapmu adalah kamu benar2 menghormati sosok wanita.
Bahagiakah kamu di sana?setelah keinginan lama terpenuhi sa’at engkau berhasil merangkul cinta baru di hatimu, dan merasa dunia itu indah. Bunga yang dapat mengubah jalan pikiranmu. Aku sangat senang ketika enkau menceritakan tentangnya dengan semangat hidup yang mengesankan jiwa. Kekhawatiranku akan mu pun lenyap. Janjimu akan mentraktirku dan menghiburku dikala aku sedih pun belum terpenuhi, tapi ma’af adiku aku tidak mau menambah beban mu, aku hanya bisa membagi kebahagiaan untukmu. aku harus selalu tersenyum untukmu. Kamu masih sangat labil saat itu.
Bahagiakah kamu sekarang? Dan..
Sudahkah kamu bertemu ibu tercintamu?
Selamat jalan adik penaku, tersanyumlah dan jangan bersedih lagi, aku akan selalu merindukanmu merindukan pesan2 manjamu, pesan2 nakalmu, pesan2 jahilmu, bahkan pesan2 pertengkaran kita. Aku hanya bisa melantunkan do’a2 untukmu adik penaku, semoga tuhan menerimamu di sisinya. Amien

Dari yang menyayangimu
Kakak gila mu.